Menuntut Ilmu, Sebuah Proses Panjang Berkelanjutan
- Posted by irene patmasari
- belajar sedari dini, beribadah, menebar kebaikan, menuntut ilmu, muslim yang kuat

Sebuah tema yang luas dan takkan lekang dimakan zaman, karena sejatinya manusia adalah makhluk yang seharusnya tetap berkembang, bergerak, bertambah pengetahuan dan pengalaman seiring bertambahnya usia dan perjalanan kehidupan.
Fase paling ideal dalam mengenalkan proses menuntut ilmu beserta adab2nya adalah ketika kita mulai mengajarkan anak2 kita terkait pelajaran2 kehidupan di awal2 tarbiyah mereka.
Ingatkah kita ketika ibu kita mengingatkan agar makan menggunakan tangan kanan, bukan tangan kiri, dengan alasan tangan kanan tangan baik untuk yang baik, sedangkan tangan kiri untuk yang kotor2.
Rasulullah pun dalam hadits riwayat dari sahabat Umar bin Abu Salamah telah memerintahkan kita untuk makan dengan menyebut nama Allah sebelum memulai kemudian makan dengan tangan kanan dan mengambil makanan dari yang dekat
يا غلام سمّ اللّه وكل بيمينك وكل ممّا يليك
“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang dekat denganmu”
(HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no.2022)
Note: Hadits tersebut juga terdapat dalam Musnad Ahmad no. 15740 dan Sunan Ibnu Majah no. 3258
Kemudian kita juga pasti masing terngiang2 perintah orangtua untuk menghormati para tetua kita, memperlakukan mereka dengan takzim penghormatan, berlaku santun dengan mereka. Rasulullulah pun telah menegaskan hal tersebut sebagaimana hadits beliau dari sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash:
ليس منّا من لم يرحم صغيرنا و يعرف شرف كبيرنا
“Tidak termasuk golongan kami, orang yang tidak mengasihi anak-anak kecil dan tidak pula menghotmati para orangtua kami”
(HR at-Tirmidzi no. 1843 – Hadits shahih menurut al-Albani)
Dan tentunya masih banyak pelajaran kehidupan (yang berisi adab-adab yang terpadukan dengan ilmu) yang telah kita dapatkan selama dalam asuhan orangtua kita. Islampun telah mengatur perkara-perkara tersebut baik melalui al-Qur’an, as-Sunnah maupun melalui sumber-sumber hukum Islam yang lain jika tidak didapatkan dalam dua sumber utama tersebut.
Proses menuntut ilmu takkan pernah berhenti sampai ajal menghampiri, karena kehidupan manusia takkan pernah terlepas dari proses tersebut. Sebagaimana perkataan sebagian ulama salaf “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”, begitulah proses menuntut ilmu takkan berhenti hingga waktu kematian datang menghampiri.
Dari sekian banyak ilmu dan cabang2nya tentulah kita harus bijak dalam memprioritaskan mana yang harus dpelajari dan dikuasai terlebih dahulu dan mana yang dapat diakhirkan dan pembahasan inipun akan memakan bagiannya tersendiri pula.
Bersemangatlah dalam menuntut ilmu tentunya dengan niat ikhlas karena Allah dan bersungguh-sungguh dalam menapaki jalan tersebut, yang dengannya Allah akan mudahkan jalan menuju syurga, sebagaimana hadits Rasulullah dari sahabat Abu Hurairah
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنّة
“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke syurga baginya”
(HR Muslim no. 2699)
Maka teruslah menuntut ilmu, sebagai bekal pribadi masing2, bekal untuk tarbiyah keluarga, menuju masyarakat yang tersibghah dengan Islam sebagai bagian dari proses membangun bangsa dan peradaban yang penuh kejayaan.
0 Comments